Wednesday, March 10, 2010

Tips Dokter PTT


Ini posting by request beberapa adek kelas yang tertarik PTT. Kutujukan untuk para dokter fresh graduate yang berminat ikut PTT pusat ke daerah terpencil (T) atau sangat terpencil (ST) di seluruh Indonesia.

TUJUAN PTT

Tujuan mulia dokter ikut PTT (seharusnya) adalah pengabdian negara. Karena PTT bukan lagi suatu kewajiban, tapi pilihan. Banyak juga dokter yang ikut PTT yang mengincar tujuan lain, misalnya:
-Status 'post PTT' (gosipnya) akan meningkatkan strata dan melancarkan jalan dokter umum untuk diangkat PNS, melamar di rumah sakit swasta besar, atau sekolah PPDS
-Petualangan. Bagi dokter petualang (sepertiku), kapan lagi sih bisa jalan2 keliling Indonesia dibayari pemerintah? Mau ke daerah coral beach and snorkelling and surfing and get paid? Mau ke bukit dan pegunungan berhutan-hutan? Berlibur sambil kerja? Mauu... *ngiler*
-Gaji. Ini sebenernya untung-untungan. Ada dokter PTT yang bisa mendapat belasan sampai puluhan juta sebulan, tapi ada yang cuma dapat gaji pusat satu setengah juta belum dikurangi biaya hidup yang tinggi di pedalaman
-Pulang kampung. Umumnya para 'putra daerah' akan mendapat prioritas saat pendaftaran

MEMILIH DAERAH PTT

Di form pendaftaran online anda diberi 2 pilihan daerah. Pilihan pertama boleh T/ST, tetapi pilihan kedua harus T.
Ada 'pilihan ketiga' yang berbunyi 'bersedia ditempatkan dimana saja sesuai alokasi kebutuhan?' dengan pilihan ya/tidak.
Bagaimana anda memilih, itu tergantung apa tujuan anda PTT.
Misalnya, anda cuma ingin secepatnya mendapat status post PTT dan anda petualang sejati yang bersedia ditempatkan di segala medan, maka anda boleh memilih mana saja (utamakan yang membuka quota banyak) dengan pilihan ketiga 'ya'. Hampir dipastikan anda akan diterima. Tapi dengan resiko 'terbuang' ke daerah yang bukan pilihan anda.
Lain kalo anda tergiur gaji. Anda pasti memilih daerah kaya yang pemerintahnya royal memberi insentif daerah, juga ada kemudahan transport dan biaya hidup karena apa artinya gaji besar kalau pengeluaran juga besar? Masalahnya peminat daerah2 'favorit' macam itu juga banyak dan quotanya terbatas, jadi anda beresiko terdepak.
Sebaiknya pilihlah daerah2 yang sudah anda ketahui kondisi wilayah dan kulturnya, ini bisa dengan bertanya pada berbagai sumber midalnya kakak kelas yang pernah PTT disana. Lebih baik lagi bila anda punya keluarga / teman disana.
Ada seorang teman bilang jalan-jalan itu seperti pacaran, tapi PTT itu seperti menikah. Kalo jalan2 kayak pacaran, maksudnya kalo kamu bosen, ga cocok, ga sreg ya tinggal aja. Tapi kalo PTT kayak menikah, artinya kamu harus komitmen, suka nggak suka kamu harus jalanin..

GAJI

Saat periodeku PTT (sept08), gaji dokter PTT kategori T 1,5x dan ST 1,7x+insentif 5x. Bisa diliat kan, kesenjangan anak ST bergaji 6,7x dengan anak T yang cuma 1,5x, padahal ada kalanya jarak daerah T dan ST gak beda jauh dan biaya hidupnya relatif sama. Oleh karena itu, bu Menkes sempat BERJANJI akan menaikkan gaji PTT di 2009 yakni kategori T 2x+insentif 3x, dan kategori ST 2,2x+insentif 5x.

Beberapa daerah memberi tunjangan khusus atau insentif daerah (insenda) bagi dokter PTT. Besarnya bervariasi ada yang beberapa ratus ribu, ada yang sampe belasan juta per bulan. Namun berdasar pengalaman, insenda ini tidak bisa diharapkan karena tergantung kebijakan daerah saat itu. Ada daerah yang dulunya rutin memberi insenda besar, saat periode PTT berikutnya tidak memberi insenda sama sekali, dan sebaliknya. Ada daerah yang punya pendapatan daerah besar tapi tidak memberi insenda untuk dokter PTT.
Saranku, jangan pernah memilih daerah karena mengharapkan insenda besar.
Nb: x=juta, bukan milyar *mimpi kali ye*

CARA DAFTAR PTT

Gampang aja, cukup klik www.ropeg-depkes.or.id Gunakanlah IE karena pengalaman kalo pake selaen ie (mozilla, opera, dkk) linknya nggak bisa diklik.
Sebelum pembukaan pendaftaran biasanya ropeg mengumumkan kapan saja PTT dibuka tahun ini (biasanya 3x/tahun), dengan registrasi online 1bulan sebelumnya. Jangan telat.
Disana tersedia form pendaftaran online beserta tabel-tabel pdf alokasi formasi kabupaten mana saja yang membuka PTT periode itu. Rata-rata lama masa bakti 1 tahun, tapi ada beberapa daerah ST yang cuma 6 bulan. Baca dengan teliti sebelum memilih.

Warning: periode registrasi online sangat singkat, biasanya hanya 1minggu (tgl 28 s/d tgl 6), karena itu rajin-rajinlah online. Setelah registrasi, anda tinggal ngeprint formnya dan melengkapi syarat-syaratnya (copy STR, copy ijazah legalisir, surat sehat, surat pernyataan bermaterai, copy KTP, pasfoto, dll) kemudian dikirim. Waktu pengiriman berkas pun dibatasi 2minggu sejak pembukaan (s/d tgl 13). Lalu anda menunggu dan berdoa sampai tanggal pengumuman kelulusan PTT (sekitar tgl 21). Bila keterima anda diberi waktu 1minggu untuk buat rekening PT POS (gaji), lapor + pengarahan di dinkesprov, packing dan pamitan. Karena sekitar tanggal 1 bulan berikutnya anda langsung berangkat. Jadi segala tetek bengek ini hanya dikerjakan dalam 1 bulan!

DITOLAK ?

Bagaimana bila nggak diterima PTT? Jangan nyerah, coba lagi! Ada beberapa mitos mengenai poin prioritas penerimaan PTT, tapi gak bisa sepenuhnya dipercaya, yakni:
-Domisili (sesuai KTP): diutamakan yang berdomisili sama dengan daerah tujuan, supaya pemerintah gak keluar biaya banyak untuk tiket pesawat
-Tahun kelulusan : diutamakan yang lebih dulu lulus
-Umur : diutamakan yang lebih tua
-Surat sakti / rekomendasi dinkes daerah tujuan
-Untuk yang sudah pernah mendaftar PTT tapi mengundurkan diri atau 'kabur' tidak menyelesaikan masa baktinya, biasanya akan di-blacklist tidak diperbolehkan mendaftar lagi

PERSIAPAN DANA

Ingat, tidak semua dokter PTT dapat fasilitas. Mereka yang beruntung mungkin mendapat rumah dinas (mewah ataupun bobrok, berisi ataupun kosong melompong), mobil/ambulance dinas, motor dinas, dll. Tapi banyak juga yang tidak mendapat apa-apa.
Bayangkan bila anda kategori T bergaji 1,5x, tidak dapat insenda, ditempatkan di puskesmas jauh di hutan, tidak ada rumdis jadi anda harus kos/kontrak rumah atau bahkan kredit motor karena tidak dapat motor dinas, belum biaya hidup di pedalaman yang mahal. Apa cukup gaji anda?
Bersiap-siaplah untuk keluar banyak uang di bulan2 pertama karena gaji tidak dibayar di muka, dan sering macet.

Keluar uang banyak di bulan awal PTT biasanya karena :
-Biaya transport dan akomodasi. Memang, pesawat ke provinsi tujuan ditanggung pemerintah. Tapi siapa yang bayar travel anda ke bandara, taxi dari bandara ke dinkesprov, hotel selama pengarahan, travel dari provinsi ke kabupaten, angkot dari dinas kabupaten ke puskesmas dll... Belum kalo anda berada di daerah yang nyaris tak terjangkau, harus beberapa kali ganti kapal / pesawat dan lewat jalan offroad naik turun bukit. Ada uang transport memang, tapi kadang nggak seberapa dan bisa tekor oleh biaya carter seabreg koper anda.
-Makan. Anda yang dari Jawa akan kaget dengan besarnya biaya makan di pedalaman. Untuk berhemat, mulailah belajar masak! Kalo nggak bisa masak lauk dan sayuran, paling engga masak nasi sendiri dan beli lauk untuk sehari, itu lebih murah dibanding beli per porsi. Tapi untuk masak anda harus modal beli ricecooker/magic com untuk masak nasi, juga beli kompor minyak tanah, beserta perlengkapan masaknya.
-Kos/kontrak rumah bagi yang gak dapet rumdis, atau memperbaiki rumah dinas & membeli berbagai perabotnya bagi yang dapet rumdis bobrok kosong melompong. Perabot yang dibeli misal kasur, peralatan masak, rak pakaian, gorden, kipas angin, lampu, setrika, kalo perlu dispenser dan kulkas :p
-Air dan listrik. Ada kalanya rumdis anda belum terpasang instalasi air & listrik. Anda harus membayar tukang dan memberi berbagai peralatannya. Sering anda harus bayar sendiri rekeningnya. Waspadalah juga di daerah kadang ada pemadaman listrik & air bergilir.
-Biaya komunikasi dan hiburan. Bagaimana bila ditempatkan di daerah yang tidak terjangkau sinyal HP? Anda harus punya telepon kabel, bahkan telepon satelit. Kalau anda 'tidak bisa hidup tanpa internet' anda juga harus menyiapkan laptop dengan berbagai koneksi. Dan jangan harap anda akan diberi televisi. Beli! Kadang anda juga berada di daerah dimana antena TV biasa tidak terjangkau hingga harus pasang parabola.
-Perlengkapan praktek. Anda butuh pendapatan sampingan disamping gaji. Jangan ragu-ragu buka praktek di rumdis. Tapi perlu modal untuk SIP, papan nama, meja-kursi-bed periksa, perlak, stetoskop & tensimeter, minor surgery set, THT set, partus set, timbangan, obat-obatan dan perlengkapan medis, mortir buat bikin puyer, rak obat, kalo perlu alat2 diagnostik seperti alat stick tes gula darah - asam urat - kolesterol, urine strips, fetal doppler, otoskop, dll.

PACKING

Yah segala biaya diatas itu bisa ditekan dengan pinjam tetangga / puskesmas. Anda juga harus pintar packing dari rumah. Bawalah sebanyak mungkin yang perlu, tapi hindari kelebihan bagasi. Jangan lebih dari 10kg, karena bila anda dioper ke pesawat kecil limitnya sekitar segitu. Kalo tetep kurang lebih baik ntar minta dikirim, lebih murah daripada charge over-baggage.
Ini beberapa tips packing untuk PTT:
-Pakaian seperlunya aja, dari ujung rambut sampai ujung kaki, jangan lupa jas dokter. Tidak perlu bawa pakaian bagus karena di desa nggak bakal dipake. Disini ke kawinan aja biasa pake sandal jepit dan baju sehari-hari
-Peralatan makan, perlengkapan masak dan rice cooker/magic com
-Perlengkapan mandi mencuci, hanger dan setrika
-Perlengkapan praktek dokter seperti diatas, minum n bawa obat penyakit endemis ex.malaria
-Emergency lamp (jaga2 kalo pemadaman)
-Hiburan dan komunikasi: HP, kamera, laptop, kalo perlu TV dan PS :) kalo ke kepulauan/pantai bawa lifejacket n alat snorkel:D
-Dokumen: identitas, surat perjalanan (SPPD), pasfoto, fotokopi legalisir ijazah dan STR, buku rekening, dan fotokopi dokumen2 laen mungkin perlu untuk administrasi
-Textbook kedokteran gak usah dibawa, selain berat juga nggak bakal dibaca. Kalo anda merasa 'kurang aman' bolehlah bawa buku index obat Indonesia (buat praktek anda) dan buku2 saku. Selebihnya cukup bawa file/ebook2 di flashdisk, HP, atau laptop. So, hari gene bawa buku? :p

Oke, selamat berangkat PTT teman sejawat semua, dan jadikanlah pengabdian ini sebagai pengalaman yang berharga. Ganbatte... v(^_^)v

Sumber : anggrainiqueen.multiply.com

Tips Dokter PTT

Ini posting by request beberapa adek kelas yang tertarik PTT. Kutujukan untuk para dokter fresh graduate yang berminat ikut PTT pusat ke daerah terpencil (T) atau sangat terpencil (ST) di seluruh Indonesia.

TUJUAN PTT

Tujuan mulia dokter ikut PTT (seharusnya) adalah pengabdian negara. Karena PTT bukan lagi suatu kewajiban, tapi pilihan. Banyak juga dokter yang ikut PTT yang mengincar tujuan lain, misalnya:
-Status 'post PTT' (gosipnya) akan meningkatkan strata dan melancarkan jalan dokter umum untuk diangkat PNS, melamar di rumah sakit swasta besar, atau sekolah PPDS
-Petualangan. Bagi dokter petualang (sepertiku), kapan lagi sih bisa jalan2 keliling Indonesia dibayari pemerintah? Mau ke daerah coral beach and snorkelling and surfing and get paid? Mau ke bukit dan pegunungan berhutan-hutan? Berlibur sambil kerja? Mauu... *ngiler*
-Gaji. Ini sebenernya untung-untungan. Ada dokter PTT yang bisa mendapat belasan sampai puluhan juta sebulan, tapi ada yang cuma dapat gaji pusat satu setengah juta belum dikurangi biaya hidup yang tinggi di pedalaman
-Pulang kampung. Umumnya para 'putra daerah' akan mendapat prioritas saat pendaftaran

MEMILIH DAERAH PTT

Di form pendaftaran online anda diberi 2 pilihan daerah. Pilihan pertama boleh T/ST, tetapi pilihan kedua harus T.
Ada 'pilihan ketiga' yang berbunyi 'bersedia ditempatkan dimana saja sesuai alokasi kebutuhan?' dengan pilihan ya/tidak.
Bagaimana anda memilih, itu tergantung apa tujuan anda PTT.
Misalnya, anda cuma ingin secepatnya mendapat status post PTT dan anda petualang sejati yang bersedia ditempatkan di segala medan, maka anda boleh memilih mana saja (utamakan yang membuka quota banyak) dengan pilihan ketiga 'ya'. Hampir dipastikan anda akan diterima. Tapi dengan resiko 'terbuang' ke daerah yang bukan pilihan anda.
Lain kalo anda tergiur gaji. Anda pasti memilih daerah kaya yang pemerintahnya royal memberi insentif daerah, juga ada kemudahan transport dan biaya hidup karena apa artinya gaji besar kalau pengeluaran juga besar? Masalahnya peminat daerah2 'favorit' macam itu juga banyak dan quotanya terbatas, jadi anda beresiko terdepak.
Sebaiknya pilihlah daerah2 yang sudah anda ketahui kondisi wilayah dan kulturnya, ini bisa dengan bertanya pada berbagai sumber midalnya kakak kelas yang pernah PTT disana. Lebih baik lagi bila anda punya keluarga / teman disana.
Ada seorang teman bilang jalan-jalan itu seperti pacaran, tapi PTT itu seperti menikah. Kalo jalan2 kayak pacaran, maksudnya kalo kamu bosen, ga cocok, ga sreg ya tinggal aja. Tapi kalo PTT kayak menikah, artinya kamu harus komitmen, suka nggak suka kamu harus jalanin..

GAJI

Saat periodeku PTT (sept08), gaji dokter PTT kategori T 1,5x dan ST 1,7x+insentif 5x. Bisa diliat kan, kesenjangan anak ST bergaji 6,7x dengan anak T yang cuma 1,5x, padahal ada kalanya jarak daerah T dan ST gak beda jauh dan biaya hidupnya relatif sama. Oleh karena itu, bu Menkes sempat BERJANJI akan menaikkan gaji PTT di 2009 yakni kategori T 2x+insentif 3x, dan kategori ST 2,2x+insentif 5x.

Beberapa daerah memberi tunjangan khusus atau insentif daerah (insenda) bagi dokter PTT. Besarnya bervariasi ada yang beberapa ratus ribu, ada yang sampe belasan juta per bulan. Namun berdasar pengalaman, insenda ini tidak bisa diharapkan karena tergantung kebijakan daerah saat itu. Ada daerah yang dulunya rutin memberi insenda besar, saat periode PTT berikutnya tidak memberi insenda sama sekali, dan sebaliknya. Ada daerah yang punya pendapatan daerah besar tapi tidak memberi insenda untuk dokter PTT.
Saranku, jangan pernah memilih daerah karena mengharapkan insenda besar.
Nb: x=juta, bukan milyar *mimpi kali ye*

CARA DAFTAR PTT

Gampang aja, cukup klik www.ropeg-depkes.or.id Gunakanlah IE karena pengalaman kalo pake selaen ie (mozilla, opera, dkk) linknya nggak bisa diklik.
Sebelum pembukaan pendaftaran biasanya ropeg mengumumkan kapan saja PTT dibuka tahun ini (biasanya 3x/tahun), dengan registrasi online 1bulan sebelumnya. Jangan telat.
Disana tersedia form pendaftaran online beserta tabel-tabel pdf alokasi formasi kabupaten mana saja yang membuka PTT periode itu. Rata-rata lama masa bakti 1 tahun, tapi ada beberapa daerah ST yang cuma 6 bulan. Baca dengan teliti sebelum memilih.

Warning: periode registrasi online sangat singkat, biasanya hanya 1minggu (tgl 28 s/d tgl 6), karena itu rajin-rajinlah online. Setelah registrasi, anda tinggal ngeprint formnya dan melengkapi syarat-syaratnya (copy STR, copy ijazah legalisir, surat sehat, surat pernyataan bermaterai, copy KTP, pasfoto, dll) kemudian dikirim. Waktu pengiriman berkas pun dibatasi 2minggu sejak pembukaan (s/d tgl 13). Lalu anda menunggu dan berdoa sampai tanggal pengumuman kelulusan PTT (sekitar tgl 21). Bila keterima anda diberi waktu 1minggu untuk buat rekening PT POS (gaji), lapor + pengarahan di dinkesprov, packing dan pamitan. Karena sekitar tanggal 1 bulan berikutnya anda langsung berangkat. Jadi segala tetek bengek ini hanya dikerjakan dalam 1 bulan!

DITOLAK ?

Bagaimana bila nggak diterima PTT? Jangan nyerah, coba lagi! Ada beberapa mitos mengenai poin prioritas penerimaan PTT, tapi gak bisa sepenuhnya dipercaya, yakni:
-Domisili (sesuai KTP): diutamakan yang berdomisili sama dengan daerah tujuan, supaya pemerintah gak keluar biaya banyak untuk tiket pesawat
-Tahun kelulusan : diutamakan yang lebih dulu lulus
-Umur : diutamakan yang lebih tua
-Surat sakti / rekomendasi dinkes daerah tujuan
-Untuk yang sudah pernah mendaftar PTT tapi mengundurkan diri atau 'kabur' tidak menyelesaikan masa baktinya, biasanya akan di-blacklist tidak diperbolehkan mendaftar lagi

PERSIAPAN DANA

Ingat, tidak semua dokter PTT dapat fasilitas. Mereka yang beruntung mungkin mendapat rumah dinas (mewah ataupun bobrok, berisi ataupun kosong melompong), mobil/ambulance dinas, motor dinas, dll. Tapi banyak juga yang tidak mendapat apa-apa.
Bayangkan bila anda kategori T bergaji 1,5x, tidak dapat insenda, ditempatkan di puskesmas jauh di hutan, tidak ada rumdis jadi anda harus kos/kontrak rumah atau bahkan kredit motor karena tidak dapat motor dinas, belum biaya hidup di pedalaman yang mahal. Apa cukup gaji anda?
Bersiap-siaplah untuk keluar banyak uang di bulan2 pertama karena gaji tidak dibayar di muka, dan sering macet.

Keluar uang banyak di bulan awal PTT biasanya karena :
-Biaya transport dan akomodasi. Memang, pesawat ke provinsi tujuan ditanggung pemerintah. Tapi siapa yang bayar travel anda ke bandara, taxi dari bandara ke dinkesprov, hotel selama pengarahan, travel dari provinsi ke kabupaten, angkot dari dinas kabupaten ke puskesmas dll... Belum kalo anda berada di daerah yang nyaris tak terjangkau, harus beberapa kali ganti kapal / pesawat dan lewat jalan offroad naik turun bukit. Ada uang transport memang, tapi kadang nggak seberapa dan bisa tekor oleh biaya carter seabreg koper anda.
-Makan. Anda yang dari Jawa akan kaget dengan besarnya biaya makan di pedalaman. Untuk berhemat, mulailah belajar masak! Kalo nggak bisa masak lauk dan sayuran, paling engga masak nasi sendiri dan beli lauk untuk sehari, itu lebih murah dibanding beli per porsi. Tapi untuk masak anda harus modal beli ricecooker/magic com untuk masak nasi, juga beli kompor minyak tanah, beserta perlengkapan masaknya.
-Kos/kontrak rumah bagi yang gak dapet rumdis, atau memperbaiki rumah dinas & membeli berbagai perabotnya bagi yang dapet rumdis bobrok kosong melompong. Perabot yang dibeli misal kasur, peralatan masak, rak pakaian, gorden, kipas angin, lampu, setrika, kalo perlu dispenser dan kulkas :p
-Air dan listrik. Ada kalanya rumdis anda belum terpasang instalasi air & listrik. Anda harus membayar tukang dan memberi berbagai peralatannya. Sering anda harus bayar sendiri rekeningnya. Waspadalah juga di daerah kadang ada pemadaman listrik & air bergilir.
-Biaya komunikasi dan hiburan. Bagaimana bila ditempatkan di daerah yang tidak terjangkau sinyal HP? Anda harus punya telepon kabel, bahkan telepon satelit. Kalau anda 'tidak bisa hidup tanpa internet' anda juga harus menyiapkan laptop dengan berbagai koneksi. Dan jangan harap anda akan diberi televisi. Beli! Kadang anda juga berada di daerah dimana antena TV biasa tidak terjangkau hingga harus pasang parabola.
-Perlengkapan praktek. Anda butuh pendapatan sampingan disamping gaji. Jangan ragu-ragu buka praktek di rumdis. Tapi perlu modal untuk SIP, papan nama, meja-kursi-bed periksa, perlak, stetoskop & tensimeter, minor surgery set, THT set, partus set, timbangan, obat-obatan dan perlengkapan medis, mortir buat bikin puyer, rak obat, kalo perlu alat2 diagnostik seperti alat stick tes gula darah - asam urat - kolesterol, urine strips, fetal doppler, otoskop, dll.

PACKING

Yah segala biaya diatas itu bisa ditekan dengan pinjam tetangga / puskesmas. Anda juga harus pintar packing dari rumah. Bawalah sebanyak mungkin yang perlu, tapi hindari kelebihan bagasi. Jangan lebih dari 10kg, karena bila anda dioper ke pesawat kecil limitnya sekitar segitu. Kalo tetep kurang lebih baik ntar minta dikirim, lebih murah daripada charge over-baggage.
Ini beberapa tips packing untuk PTT:
-Pakaian seperlunya aja, dari ujung rambut sampai ujung kaki, jangan lupa jas dokter. Tidak perlu bawa pakaian bagus karena di desa nggak bakal dipake. Disini ke kawinan aja biasa pake sandal jepit dan baju sehari-hari
-Peralatan makan, perlengkapan masak dan rice cooker/magic com
-Perlengkapan mandi mencuci, hanger dan setrika
-Perlengkapan praktek dokter seperti diatas, minum n bawa obat penyakit endemis ex.malaria
-Emergency lamp (jaga2 kalo pemadaman)
-Hiburan dan komunikasi: HP, kamera, laptop, kalo perlu TV dan PS :) kalo ke kepulauan/pantai bawa lifejacket n alat snorkel:D
-Dokumen: identitas, surat perjalanan (SPPD), pasfoto, fotokopi legalisir ijazah dan STR, buku rekening, dan fotokopi dokumen2 laen mungkin perlu untuk administrasi
-Textbook kedokteran gak usah dibawa, selain berat juga nggak bakal dibaca. Kalo anda merasa 'kurang aman' bolehlah bawa buku index obat Indonesia (buat praktek anda) dan buku2 saku. Selebihnya cukup bawa file/ebook2 di flashdisk, HP, atau laptop. So, hari gene bawa buku? :p

Oke, selamat berangkat PTT teman sejawat semua, dan jadikanlah pengabdian ini sebagai pengalaman yang berharga. Ganbatte... v(^_^)v

Sumber : anggrainiqueen.multiply.com

Info Dokter PTT di Maluku

Ini sekedar informasi dan gambaran tentang pengalaman saya sebagai
dokter PTT Pusat dengan kategori ST di salah satu kabupaten di Prop.
Maluku sejak akhir tahun 2006, yang mungkin berguna (mungkin juga
tidak):
- Dari segi penghasilan:
Dari pusat: 6,355 jt/bln (G:1,73jt; I:4,625jt), diterima LANCAR
perbulan lewat kantor pos.
Dari pemda/dinkes: insentif berubah dari tahun ke tahun
thn 2006 : 2jt/bln sama rata,
thn 2007 : 2-3jt/bln
thn 2008 : 3-5jt/bln.
Utk 2007 & 2008, tergantung lokasi Puskesmas.
Tapi yang ini biasanya agak sulit karena DIRAPEL sesuai
pencairan dana APBD.
Jadi utk thn 2008, penghasilan /bulan antara 9,355 - 11,355jt/bln,
belum termasuk dari praktek. Apakah itu layak atau tidak, jelas
sangat relatif tergantung penilaian masing-masing & kemampuan
manajemen keuangan kita.
- Dari segi pengalaman: daerah yang baru & berbeda berarti tantangan
baru & pengalaman baru, terus tugas utama sebagai clinician, tidak
jadi pimpinan puskesmas, so.... manajemen puskesmas kita ga ikut
campur, (tapi kalau mau ikutan juga masih dimungkinkan, tergantung
kebijakan & lobi kepada pimpinan puskesmas yang mayoritas
perawat/bidan senior).
- Dari segi pengetahuan : namanya juga daerah Sangat Terpencil, jadi
ada kesulitan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran & mencari SKP
yang berasal dari seminar/sejenisnya (hampir gak mungkin tuh,
biasanya kalo mudik sekalian ikutin seminar & beli buku,etc)
- Hubungan antara Dinkes Kabupaten dengan para dokter2 PTT di tempat
saya, so far so good (but not always that good).
- Hal buruk yang mungkin dialami sebagai dokter PTT : terkena
malaria, terisolasi karena cuaca buruk, dicacimaki, dipukul,
diancam, pasien gak mau bayar, MENINGGAL DUNIA(pernah kan
beritanya,kalo gak salah di PAPUA, dll)

Paling tidak karena sudah dan masih menjalaninya, bagi saya PTT itu
tidak seburuk yang diceritakan, tapi juga tidak sebaik yang
diceritakan.
Kalau sudah bosan atau tidak cocok, tinggal berhenti PTT, kalau
betah tinggal coba lamar jadi PNS, atau mungkin PTT seumur hidup???

NB: Untuk periode pertama, saya masih kategori T, jadi ga dapat
insentif pusat, cuma gaji 1,53jt/bln + insentif pemda yang dirapel
sesudah hampir setahun bertugas, jadi lumayan sengsara juga sih.

Info buat yg tertarik/pgn nyoba PTT di Kab. Kutai Barat Prop. Kaltim

Gambaran Umum:

1. LETAK GEOGRAFIS
Kab.Kubar adl kab hasil pemekaran dr kab.Kutai (skrg Kutai Kartanegara/Tenggarong) yg baru berusia 10th bln Nov 2009. Jgn heran kl di atlas/peta keluaran lama, Kab ini tdk tergambar.
Letak lintang dan bujurnya sy ga tau, yg jelas sisi utaranya Malaysia, Kab. Malinau dan Kab. KuKar. sisi selatannya Prop. Kalteng, Kab. Paser dan Kab. Penajam Paser Utara. Sisi timur Prop Kalteng, baratnya Kab.Kukar.
Dari Bandara Sepinggan Balikpapan, perjalanan darat 2,5-3jam ke Samarinda (jgn bayangkan jalanan yg lurus mulus wlpn sdh beraspal!). Tarif taxi resmi bandara (sedan) 250rb, taxi gelap 50rb/org.
Stlh d Samarinda, ke Kubar bs pjlnn darat atau sungai atau udara. Sama ga enaknya.
Kl lwt darat lamanya bs 7-8jam (normal) bs 5-6jam (ngebut ky org gila!), naik taxi kijang (istilah travel dsini), carter bs 300rb-900rb, tgt jam brp brgkt. Kl patungan sm org lain, bkisar 125rb-175rb. Bis kecil jg ada, 80-90rb, djamin mabuk kl ga biasa pergi jauh.
Atau via sungai, lamanya 16 jam! brgkt dr Smda sktr jam10pagi smp Kubar jam 2-3 dini hari, ditanggung bosen d dlm kapal. Oya, kapalnya kapal kayu 2 lantai. Yg diatas tarifnya 125rb, tanpa sekat, tidur spt pindang, yg dbwh 50rb+masuk angin+campur spdmtr/anak ayam/"bagasi2" pnumpang yg lain. Sanitasi kamar mandi&kantin tdk dpt dijamin kehigienitasannya.
Alternatif lain, naik pswt model twin otter dg lama pjlnn 40mnt, max bagasi 5kg, BB penumpang ditimbang, bayar 600-700rb, beroperasi 2x sminggu bila ada penumpang lain atau malah ga beroperasi blas kl langit borneo tertutup asap. Tinggal dipilih ;p

2. STATUS EKSOSBUD
Oya, Kubar wlpn tempatnya nun jauh di mato, kaya akan batubara&karet. Byk perusahaan asing beroperasi mengeruk tanah indonesia. Ga heran, PAD Kubar tertinggi ke3 se-Ind stlh Kukar dan Bppn. Kompleks perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terluuuuasss se-Ind, smp Kantor Gubernur Kaltim kalah, Istana Merdeka ga ada apa2nya.
Masyarakatnya ada Dayak (dg 6 sub suku lg, msg2 sub suku msh tdd bbrp sub-sub-suku, g heran susah bgt bljr bhs dayak), Kutai, Banjar, Jawa, Bugis, Toraja, Batak (yg plg juarang, ras madura). Scr peradaban, yg tinggal d daerah kriteria biasa/dkt perusahaan sdh 'sedikit' lebih maju. Smkn k dalam, smkn primitif dan smkn animisme/dinamisme. Perlu sy ingatkan, susah untuk mjd yg 'normal' dsini, he8 :)
Kendala berarti: kl malem ga ada PJU-gelap gulita, pom bensin buka dr jam7pgi s/d jm8mlm sj, ga ada bengkel tambal ban yg buka 24 jam.
Jalan yg beraspal berakhir d kec. Melak, kl mw masuk lbh jauh lagi cm bs naik boat, melintasi riam (smcm arung jeram, sungai yg arusnya deras bgt&batu2nya guede2).
Cari duit gampang, tapi keluarnya jg gampang krn semua serba mahal. Cth: nasi bungkus yg layak konsumsi manusia hrgnya min 11rb.

3. PEMBAGIAN KRITERIA DAERAH + KETERANGANNYA

Daerah Kriteria Biasa:
Hanya ada 4 kecamatan sekitar komplek PemKab KuBar, yaitu kec. Melak, kec. Barong, kec. Sekolaq Darat, kec. Linggang Bigung (cakupan terbanyak dpegang Pusk Barong dg 23 desa, tp terluas dpegang Pusk L.Bigung). Jelas ga akan dikasi ke yg PTT Pusat. Status kepegawaian dokter dsini cm ada PNS atau TKK (Honorer daerah). Penerimaan dokter perbulan di kriteria ini 3,5jt-an (gaji+insentif). Lain2 kl pegang program ato sering turun k lapangan. Fasilitas sinyal dbbrp tempat msh ada yg blank spot, msh ada daerah yg blm tersambung listrik PLN.

Daerah Kriteria Terpencil:
Banyak, tersebar dr perbatasan dg Kukar smp yg melaju d atas sungai alias Puskesmas terapung sampai dekat2 daerah hulunya S.Mahakam. Banyak yg blm dpt listrik PLN. Byk blank spot signal HP. Kl pusling bnr2 pusing, naik trn gunung atau nyebrang-mentas sungai. Penerimaan per bulan 4jt-an, blm lain2 ky diatas. Tp byk dkt perusahaan, dijamin praktek pribadi untung besar, apalagi kl dtarik jd dokter perusahaan. Dgr2 ni..kakaknya Mathias Muchus ada yg tugas dsini sdh lama, per bln bs dpt smp 25jt (sangar!!). Fasilitas dr Dinkes terbatas kl g mau dblg seadanya.
Ada kendala yg ditemui sejawat yg btugas di kecamatan yg tletak antara KuKar dan RSUD KuBar. Yaitu
RSUD Harapan Insan Sendawar/HIS (Pusat rujukan dr smw puskesmas d Kubar) terletak hampir dkt dg ujung berakhirnya jln aspal,alias menjauhi KuKar, shg mempersulit kasus rujukan dr pusk2 yg terletak lbh dekat ke arah Kukar/tenggarong. Masalahnya, dokter SpPD/SpA/SpB cm 1 org, SpOG 2 org, bila sdg tdk ada d tempat, otomatis dirujuk k RSUD AWS samarinda. hal ini memperpanjang penderitaan pasien yg terlanjur drujuk ke RSUD HIS. dokter2 dsana akhirnya mengajukan permohonan ijin keleluasaan merujuk pasien kgsg ke Samarinda (drpd bolak-balik!). Kendala lain, yaitu tidak adanya dr.Sp lain yg vital, spt SpAn,SpM,SpTHT-Bedah KL,SpJP dan SpS. Jd kl nemu kegawatdaruratan di bidang tsb, aduuuh susahnya mw ngerujuk :(

Daerah Kriteria Sangat Terpencil:
Ada 2 kec saja d bag hulu sungai mahakam, yaitu kec. Long Pahangai dan Long Apari (yg Long Apari pnh masuk ke Jelajah -kl ga salah, pokoknya Riyanni Djangkaru pnh sampe sana-. No signal, no listrik. Ada telpon satelit, per 5 menit byr 100rb (bdskn cerita sesama dr PTT). Penghasilan utama masy sana adalah usaha sarang burung walet (sayang cm buat komoditas export, jd ga pnh ngerasain). Kl dokter, penerimaan sekitar 5,5jt. Disini smw barang harganya 3-5x lipat dr yg d kriteria biasa. Telur 1biji Rp.2000 :), Cefotaxime per vial djual sm temanku seharga 50rb!. Jd rajin2lah praktek pribadi, hehehe...Ongkos spy bs sampe sana antara 800rb-1,2jt+byk bdoa smoga selamat wkt mengarungi riam.

Info lain menyusul... *capek nulis mode ON* (^_^)v

Pengen PTT

Dari dulu, tepatnya zaman sejak masih "clerkship"(masa sebelum DM,satu tahun sebelum S.Ked) aku selalu memendam keinginan untuk PTT di luar Jawa. Alhamdulillah, keinginan itu masih terjaga hingga sekarang. Kadang, di waktu senggang,aku browsing2 daerah PTT dengan segala fasilitas yang tersedia dan keterbatasan2 daerah itu. Hal itu semakin menambah motivasi untuk belajar dengan lebih rajin, agar saat yudisium nanti tidak ada yang nyantol satu lab pun. Sering juga,ketika lagi jaga atau sedang berada di rumah sakit,beberapa PPDS(dokter umum yang mengambil sekolah spesialis)di RS.DR.Soetomo, bercerita saat dirinya dulu PTT. Mereka seringkali menyarankan, untuk pergi PTT, karena menurut mereka, akan sangat banyak sesuatu yang akan bisa kita dapatkan. Tidak hanya pengalaman, tapi banyak pelajaran berharga yang mungkin tidak akan kita dapatkan jika kita hanya praktek di daerah perkotaan atau daerah yang dekat dengan rumah sakit pusat rujukan. Makin hari, makin mantap bagiku untuk ambil keputusan untuk berangkat PTT di luar Jawa. Yang paling menjadi motivasiku adalah keinginanku mengenal daerah2 pedalaman di luar Jawa dengan segala keunikannya. Menikmati hidup dengan kondisi yang penuh keterbatasan. Hmmm, kok udah membayangkan dari sekarang ya. Semoga semangat ini terus terjaga sampai nanti.

Belum Genap 18 Tahun, Riana Sudah Jadi Dokter


Selamat dan luar biasa! Hanya kata itu yang tepat diucapkan untuk dr Riana Helmi. Dalam usianya yang belum genap 18 tahun, tepatnya 17 tahun 11 bulan, remaja kelahiran Banda Aceh itu diwisuda sebagai dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Wisuda dilakukan di gedung pertemuan UGM Grha Sabha Pramana, Yogyakarta, Selasa (19/5).

Riana, demikian gadis berperawakan kecil itu akrab disapa, menyelesaikan kuliah dalam waktu tiga tahun enam bulan dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) sangat memuaskan, yaitu 3,67. Karena prestasinya itu, Riana sempat menerima pujian dan diminta berdiri oleh Rektor UGM Soedjarwadi.

"Ya, Alhamdulillah saya bisa jadi wisudawan termuda," ucapnya didampingi kedua orangtuanya, Ajun Komisaris Helmi dan Rofiah, seusai wisuda.

Riana lahir di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, 22 Maret 1991. Dia masuk ke Fakultas Kedokteran UGM melalui jalur Penelusuran Bakat Skolastik (PBS) pada September 2005. Usianya saat itu masih 14 tahun lewat tiga bulan, atau setara dengan pelajar kelas II SMP pada umumnya.

Meski sangat muda, Riana mengaku tidak banyak kendala dalam menyesuaikan diri dengan mahasiswa lain yang rata-rata berusia empat tahun lebih tua darinya. Dia juga menjalani kuliah kedokteran secara normal, dengan banyak tugas seperti mahasiswa lainnya. Sebagai mahasiswa termuda, hal ini kerap membuatnya gelisah.

"Kesulitan karena tugas sangat banyak sih ada, tapi syukurlah semua bisa saya atasi," kata Riana yang mempelajari kanker payudara dalam skripsinya.

Lulus dalam usia yang masih sangat muda, Riana masih ingin melanjutkan sekolahnya. Menurut rencana, dia akan mengambil pendidikan spesialis untuk meraih cita-citanya sebagai dokter spesialis kandungan.

Kelas akselerasi

Riana dikenal cerdas sejak kecil. Selama di bangku SMP dan SMA Negeri 3 Sukabumi, Jawa Barat, Riana yang menghabiskan masa kecilnya di Garut dan Sukabumi itu selalu duduk di kelas percepatan (akselerasi).

Selain itu, Riana juga masuk SD pada usia sangat muda, yaitu empat tahun. "Sejak usia tiga tahun, dia sudah lancar membaca," kata Helmi yang merupakan perwira polisi pendidik di Sekolah Polri Lido, Sukabumi, Jawa Barat.

Menurut Helmi, sejak kecil, rasa ingin tahu Riana sangat besar. Dia juga lebih gemar belajar daripada bermain. Meskipun tidak ada yang menyuruh, sebagian besar waktu luangnya justru dia isi dengan membaca.

"Riana kecil juga tidak suka bermain boneka. Dia malah takut dan menjerit kalau melihat boneka di dekatnya," ujar Helmi.
Sumber : Kompas.com

Friday, March 5, 2010

Otak Makin Cerdas Berkat Tidur Siang

KEMAMPUAN belajar dan performa kerja biasanya cenderung menurun menjelang sore hari. Untuk mengatasi ini, cobalah menyisakan sedikit jam makan siang Anda untuk tidur tenang. Peneliti menemukan, tidur siang bisa meningkatkan performa dan kemampuan belajar Anda di sisa hari.

Berdasarkan temuan peneliti dari University of California, Berkeley , mereka yang tidur siang menunjukkan hasil yang lebih baik dalam tes dibandingkan mereka yang tidak tidur siang.

"Kemampuan otak dalam mengolah informasi tidak stabil sepanjang hari," tutur peneliti Matthew Walker, PhD, seperti dikutip situs webmd.com. Menurut Walker, area otak yang menyimpan memori kemungkinan tersumbat seiring dengan berjalannya hari, sama dengan in-box email yang semakin penuh.

Tidur di siang hari, saat kemampuan otak untuk belajar telah menurun, kemungkinan bisa membersihkan area penyimpanan memori otak."Menyediakan ruangan untuk informasi baru."

Detail studi

Dalam studi ini, peneliti melibatkan 39 dewasa muda yang sehat dengan rata-rata usia 21. Mereka diberikan tugas yang sulit untuk mengukur kemampuan hippocampus, area yang membantu menyimpan memori berdasarkan fakta. Di siang hari, mereka diminta memasangkan nama-wajah dari 100 orang.

Kemudian jam dua siang 'kelompok tidur' diberikan waktu 90 menit untuk tidur. Sedang kelompok kedua diminta untuk tetap terjaga.

Pada pukul enam sore, peneliti kembali meminta mereka melakukan tugas yang sama."Partisipan dari kelompok yang tidak tidur siang mengalami penurunan kemampuan belajar sebanyak 10 persen sepanjang hari," tambah Walker ."Sedang mereka yang tidur siang mengalami peningkatan kemampuan belajar sebanyak 10 persen."

Tingkatkan kemampuan belajar

Hasil studi ini, terang Walker , menunjukkan bahwa tidur sebelum belajar juga penting. Hal ini sama pentingnya dengan tidur setelah belajar. Tidur setelah belajar, menurut peneliti, berfungsi memampatkan infomasi yang telah dipelajari.

Dalam studi sebelumnya, Walker dan peneliti lainnya telah menemukan bahwa memori berdasarkan fakta disimpan untuk sementara waktu di hippocampus. Selanjutnya informasi tersebut akan dikirim ke prefontal cortex, yang diduga mempunyai area penyimpanan yang lebih luas.

"Tidur sebelum belajar kemungkinan membantu mengosongkan hippocampus dan mengirimkan data ke prefontal cortex dan memungkinkan pemasukan informasi baru," terang Walker .

Akrit Jaswal Dokter Bedah Berusia 7 Tahun dari India


The seven year old surgeon [Wow!!].. Dokter kecil dari India, itulah Akrit Jaswal yang lahir pada 23 April 1993. Menurut ibunya Raksha Kumari Jaswal, kejeniusan Askrit sudah terlihat sejak ia masih balita. Tidak seperti kebanyakan bayi pada umumnya, ia sudah dapat langsung berjalan, di saat bayi-bayi lainnya masih pada tahap merangkak. Dapat berbicara pada usia 10 bulan, dan di usia 5 tahun sudah membaca buku karangan William Shakespeare. Akrit mengembangkan ilmu pengetahuannya pada usia dini, usia yang sangat tidak biasa untuk seorang anak balita. Dokter di rumah sakit setempat memperhatikan dan membiarkan untuk melihat operasi pada usia 6 tahun dan dia terinspirasi untuk mempelajari tentang medis.


Akrit Jaswal

Ketika pada usia 7 tahun ada keluarga miskin mendengar kemampuan luar biasa anak yang mempunyai IQ 146 ini, mereka bertanya apakah bisa melakukan operasi secara gratis karena keluarga tersebut tidak mampu untuk ke rumah sakit. Akrit melakukan operasi pembedahan untuk memisahkan jari-jari yang terbakar dan menyatu seorang anak perempuan berusia 9 tahun, dan operasi itu berjalan sukses. Alhasil Akrit dielu-elukan sebagai jenius medis di India karena dia merupakan manusia paling jenius di India dari sekian ratus juta penduduk di negara sungai Gangga tersebut. Dia mempelajari kemampuan tersebut dari sorang dokter bedah secara otodidak. Bayangkan saja betapa encernya otak si anak kecil ajaib ini, tidak mengenyam universitas tetapi mampu melakukan operasi. Mungkin saja para mahasiswa yang saat ini belajar di universitas pun tidak mampu melakukannya.


Pada Usia 12 tahun dia diterima di Universitas Punjab dan dia dikenal sebagai mahasiswa yg paling muda sepanjang sejarah India. Dia memiliki buku-buku seperti Gray’s Anatomy, dan buku pelajaran bedah, anestesi, anatomi, fisiologi, kanker, dan lain-lain. Akrit mengklaim menguasai buku-buku tersebut dengan kebiasaan sehari-hari belajar selama satu jam. Pada tahun yang sama dia diundang ke London tepatanya ke Imperial College untuk bertukar pikiran dengan ilmuwan tentang penekitian medis. Akrit mengatakan ia memiliki jutaan ide medis, tapi dia saat ini memfokuskan pada pengembangan obat kanker. “Aku telah mengembangkan konsep yang disebut terapi gen lisan berdasarkan penelitian dan teori-teori saya”, ia berkata, “Aku cukup berdedikasi terhadap bekerja pada mekanisme ini.”

Tumbuh dewasa, Akrit mengatakan ia digunakan untuk melihat pasien kanker terbaring di sisi jalan karena mereka tidak mampu membayar pengobatan atau rumah sakit tidak punya ruang untuk mereka. Sekarang, dia ingin menggunakan inteleknya untuk meringankan penderitaan mereka.

“[Aku sudah] pergi ke rumah sakit sejak usia 6 tahun, jadi aku telah melihat langsung orang yang menderita sakit,” katanya. “Saya menjadi sangat sedih, dan jadi itu motif utama saya menyukai tentang obat-obatan, terutama gairah saya tentang kanker.” Saat ini, Akrit bekerja menuju gelar sarjana di bidang zoologi, botani dan kimia. Suatu hari nanti, ia berharap untuk melanjutkan studi di Universitas Harvard.